AGRONOMI_PEMELIHARAAN
ACARA IV
PEMELIHARAAN TANAMAN
A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Tanaman memerlukan pemeliharaan, sebab selama pertumbuhannya kadang-kadang mengalami kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya : serangan hama penyakit tanaman, adanya gulma, kekurangan air, gangguan alam, dan sebagainya. Kondisi lingkungan tersebut akan menghambat pertumbuhan tanaman. Maka, agar diperoleh hasil yang maksimal, faktor-faktor penghambat tersebut harus ditekan serendah mungkin dan segala kebutuhan tanaman harus terpenuhi.
Pemeliharaan tanaman merupakan semua tindakan manusia yang bertujuan untuk memberikan kondisi lingkungan yang menguntungkan sehingga tanaman tetap tumbuh dengan baik dan mampu memberikan hasil yang maksimal. Pada prinsipnya, pemeliharaan tanaman menyangkut tindakan : Crop management, Soil management, Pest management, dan Water management
2. Tujuan
Pada praktikum kali ini yaitu pemeliharaan tanaman bertujuan untuk mempelajari berbagai macam pemeliharaan tanaman pada berbagai macam tanaman.
B. TINJAUAN PUSTAKA
C. BAHAN DAN ALAT
Bahan
- Pertanaman tanaman semusim
- Tanaman tahunan
- Pupuk
- Pestisida
- Kompos
Alat
- Hand sprayer
- Cangkul
- Sabit
- Pancong
- Gunting pangkas
- Tugal
- Sendok
- Ember
D. PROSEDUR KERJA
1. Penyiangan
Cara penyiangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan jenis tanaman yang diusahakan dan jenis gulmanya.
- Cara mekanis : secara manual dengan dicabut atau dengan menggunakan alat sederhana seperti cangkul, pancong, atau sabit.
- Cara khemis : pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida.
2. Pemupukan
Prosedur kerja disesuaikan dengan cara pemupukan dan jenis tanamannya.
- Dengan cara dibenamkan dalam tanah
a. Side dressing (ditugal disebelah tanaman)
b. Plow sole placement (diberikan bersamaan dengan pembajakan)
- Dengan car disebar pada permukaan tanah
a. Broadcast (disebar pada permukaan tanah)
b. Top dressing (diberikan pada sekitar tanaman)
- Dengan cara disemprotkan pada daun
Ppupuk dilarutkan dalam air selanjutnya disemprotkan ke tanamandengan menggunakan sprayer.
3. Irigasi dan drainase
Irigasi (pengairan) adalah mengangkut air ke lahan pertanian, sedamgkan drainase adalah membuang kelebihan air atau menghindarkan kelebihan air dari tanah pertanian.
Dalam melaksanakan irigasi dan drainase ada beberapa langkah yang harus diperhatikan, yaitu :
- Dari mana air akan diambil
- Bagaimana air akan diangkut ke lahan pertanian
- Bagaimana air akan diberikan kepada tanaman
- Berapa jumlah kebutuhan air bagi tanaman
- Kemana air yang berlebihan akan dibuang.
Semua langkah tersebut diatas disesuaikan dengan kemampuan tanaman, sifat fisiologis dan umur tanaman, jenis tanah, topografi, dan keadaan iklim serta cuaca.
Cara irigasi ada tiga yaitu :
a. Irigasi pada permukaan tanah (surface irigation)
b. Air disemprotkan keatas (springkle irigation)
c. Air dialirkan dibawah tanah (sub surface irigation)
4. Pemangkasan
Pemangkasan dilakuakn untuk membuang bagian tanaman (biasanya cabang atau daun) yang pertumbuhannyan tidak dikehendaki, atau untuk mengatur percabangan sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Pemangkasan dilakukan juga untuk merangsang munculnya bunga. Pemangkadan dilakukan dengan memotong cabang/ daun dengan menggunakan alat yang tajam (gunting/pisau) agar luka bekas pangkasan dapat diminimalisasi.
E. HASIL PENGAMATAN
Praktikum pemeliharaan dilakukan pada dua jenis tanaman yaitu tanaman semusim dan tanaman tahunan.
A. TANAMAN SEMUSIM
1. TANAMAN MONOKULTUR JAGUNG
a. Intensitas cahaya
- 5 cm dari tanaman (a) = 20,7
- diantara diagonal tanaman (b) = 33,7
- diantara dua tanaman (c) = 15,6
- ditempat terbuka (d) = 73,3
v Perhitungan
b. PH : 4,8
c. Kelembaban : >8
d. Data seling : dilakukan jumat, 3 desember 2004.
2. TANAMAN MONOKULTUR KANGKUNG
a. Intensitas cahaya
- 5 cm dari tanaman (a) = 54,8
- diantara diagonal tanaman (b) = 23,2
- diantara dua tanaman (c) = 43,6
- ditempat terbuka (d) = 72,2
v Perhitungan
b. PH : 5
c. Kelembaban : >8
3. TANAMAN TUMPANGSARI JAGUNG-KANGKUNG
a. Intensitas cahaya
- 5 cm dari tanaman (a) = 16,4
- diantara diagonal tanaman (b) = 23,6
- diantara dua tanaman (c) = 16,2
- ditempat terbuka (d) = 67,6
v Perhitungan
b. PH : 4,8
c. Kelembaban : >8
B. TANAMAN TAHUNAN
1. pemeliharaan tanaman tahunan dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
a. Gulma atau tanaman pengganggu dibersihkan dengan menggunakan cangkul dan sabit.
b. Pohon tahunan dibumbun lalu disiram dengan air.
c. Pemupukan dilakuakn pada tiga tempat dengan jarak 1m dari pohon, ukuran lubang sebesar 30 cm x 30 cm, pupuk yang dipakai adalah pupuk UREA dan SP36.
2. penggendalian hama penggerek batang :
a. Pohon yang terdapat lubang karena hama penggerek batang, dibersihkan dengan menggunakan paku kayu.
b. Setelah dibersihkn lubang ditutup dengan menggunakan kapas yang telah dicelupkan ke dalam larutan desis.
c. Kapas tersebut kemudia dipantek dengan paku kayu.
3. tanaman pengganggu/ gulma
a. Rumput teki
b. Wedhusan
c. Brambangan
d. Alang-alang
e. Putri malu
4. hasil pengukuran
a. PH = 6,8
b. Kelembaban = 65%
c. Intensitas cahaya :
a. = 1022 x 10 = 10220
b. = 1384 x 10 = 13840
c. = 1752 x 10 = 17520
keterangan : a = I.C 30 cm dari batang
b = I.C dari tepi tajuk
c = I.C di tempat terbuka
I.C yang diterima tanaman tahunan :
Pemeliharaan tanaman semusim :
1. pemupukan, pemupukan dilakuakan saat penanaman atau sebagai pupuk dasar SP36 dan UREA. Selanjutnya 14 hari penanaman ditambahkan pupuk susulan yang berupa pupuk UREA saja.
2. penyiangan dilakukan setiap 2 minggu sekali.
3. pembumbunan dilakukan agar akar tanaman semakin banyak, dan unsur hara yang diserappun semakin banyak pula.
4. penyiraman dilakuakan setiap pagi dan sore, kecuali pada saat hujan tidak dilakuakn penyiraman
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dapat kita bandingkan cara mana yang paling tepat untuk melakukan pemaliharaan yang baik. Pada tanaman jagung diperlakukan cara yang berbeda dengan tanaman tahunan yaitu lada. Tanaman supaya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik maka perlu dilakukan pemeliharaan yang tepat. Dalam melakukan pemeliharaan perlu memperhatikan keadaan lingkungan sekeliling tanaman tersebut, faktor lingkungan tanaman yang primer menyangkut tanah yang dapat memberikan hara dan kelembaban, di samping mendukung secara mekanik, energi penyinaran dalam bentuk panas dan cahaya, dan udara yang memberikan karbondioksida dan oksigen.
Dalam praktikum kali ioni diperoleh data perlakuan terhadap dua jenis tanaman yaitu tanaman semusim dan tanaman tahunan. Pada tanaman semusim yang diamati berupa tanaman jagung dan kangkung, pada tanaman ini diberikan perlakuan yang berbeda yaitu dengan monokultur dan tumpangsari. Pada monokultur jagung diperoleh hasil yaitu PH tanah sebesar 4,8 dengan kelembaban tanah sebesar lebih dari 8. Tanaman jagung pada saat dilakukan perhitungan intensitas cahaya dengan menggunakan lux meter diperoleh hasil, bahwa pada jarak 5 cm dari tanaman diperoleh intensitas cahaya sebesar 20, 7 cd, diantara diagonal tanaman diperoleh 33,7 cd, diantara dua tanaman sebesar 15,6 cd, sedangkan pada daerah atau tempat terbuka diperoleh hasil sebesar 73,3 cd. Setelah dilakukan pehitungan diperoleh hasil intensitas cahaya yang diterima sebesar 48,316 cd. Sedangkan pada monokultur kangkung diperoleh hasil PH tanah sebesar 5 dengan kelembaban tanah sebesar lebih dari 8. intensitas cahaya setelah diukur dengan menggunakan lux meter diperoleh hasil 5 cm dari tanaman sebesar 54,8 cd, diantara diagonal tanaman sebesar 23,2 cd, pada tempat diantara dua tanaman diperoleh hasil 43,6 cd, sedangkan pada daerah atau tempat terbuka diperoleh hasil sebesar 72,2 cd. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh hasil intensitas cahaya yang mampu diterima oleh tanaman kangkung tersebut sebesar 56,36 cd.
Selain tanaman semusim hal yang sama juga diberikan pada tanaman tahunan. Pada tanaman ini dilakukan suatu perlakuan yaitu dengan membersihkan gulma pengganggu tanaman dengan menggunakan cangkul dan sabit. Selain itu juga dengan pengendalian hama penggerek batang dengan cara pohon yang berlubang akibat hama dibersihkan dengan menggunakan paku yang terbuat dari kayu. Setelah dilakukan pembersihan kemudian ditutup dengan menggunakan kapas yang sudah dicelupkan dalam larutan desis. Dari hasil pengukuran terhadap tanaman tahunan ini diperoleh hasil PH tanah sebesar 6,8 dengan kelembaban tanah sebesar 65%. Intensitas cahaya yang diperoleh tanaman tahunan pada jarak 30 cm dari batang sebesar 10220 cd, dari tepi tajuk diperoleh hasil sebesar 13840 cd, sedangkan pada tempat terbuka diperoleh hasil sebesar 17520 cd. Setelah dilakukan perhitungan terhadap intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman tahunan diperoleh hasil sebesar 21710 cd.
Pada pemeliharaan tanaman semusim pemberian pupuk dilakukan saat penanaman atau sebagai pupuk dassar yaitu SP36 dan UREA. Selanjutnya dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk UREA saja. Penyiangan dapat dilakukan setiap 2 minggu sekali. Sedangkan pembumbunan dilakukan agar akar tanaman semakin banyak dan unsur hara yang diserappun semakin banyak. Dan yang terakhir penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari kecuali pada hari hujan tidak perlu dilakukan penyiraman.
G. KESIMPULAN
Pemeliharaan tanaman perlu dilakukan karena selama pertumbuhannya tanaman mengalami gangguan-gangguan sepeti :
a. Gangguan gulma (tumbuhan pengganggu)
b. Kekurangan air
c. Gangguan alam
d. Gangguan hama dan penyakit tertentu
Pemeliharaan itu meliputi penyiangan, penyulaman, pemupukan, pembumbunan, pengairan dan pengendalian hama dan penyakit. Tetapi dalam praktikum hanya dilakukan penyiangan, pemupukan, pembumbunan, dan pengairan. Tujuan dari pemeliharaan tanaman adalah untuk memperoleh tanaman yang pertumbuhannya baik dan menghasilkan hasil yang optimal.